Jumat, 03 Februari 2012

KEANEKARAGAMAN ROTAN


Mengenal keanekaragamam rotan dan hasil produksinya
Tujuan : Peserta memahami jenis pohon rotan beserta hasil dari rotan
Metode : Penjelasan dan pengamatan langsung
Lokasi : Tanaman rotan di dalam kebun raya bogor
Peralatan : Papan Interpreter, Informasi Umum Lokasi

I. Rencana Teknis Kegiatan
No
Kegiatan
Durasi Waktu
1
Perkenalan Interpreter dan Peserta
10 Menit
2
Pemaparan Materi
30 Menit

a. Rotan di Kebun Raya Bogor
10 Menit

b. Tentang Rotan
20 Menit

- Jenis Rotan

- Tempat Tumbuh Rotan

- Kegunaan/ Manfaat Rotan

- Pengembangan Rotan

c. Kesimpulan dan Saran


Bahan informasi :
A. Rotan Dikebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor yang didirikan dengan tujuan untuk mengkonservasi flora Indonesia, memainkan peranan yang sangat penting dalam usaha konservasi dan pengembangan rotan Indonesia. Saat ini, Kebun Raya Bogor telah mengkoleksi 5 marga rotan yang terdiri dari 47 jenis teridentifikasi, 37 jenis di antaranya merupakan rotan Indonesia dan 16 spesimen rotan Indonesia teridentifikasi tingkat marga. Selain itu sekitar 100 nomor masih dalam proses adaptasi dan klimatisasi di pembibitan.
Untuk melengkapi koleksi rotan Indonesia, kegiatan eksplorasi akan terus dilakukan terutama di daerah yang memiliki keanekaragaman marga dan jenis yang tinggi, seperti di Kalimantan yang terdapat 126 jenis, Sumatera 109 jenis, dan Irian Jaya 41 jenis.
Kebun Raya Bogor secara konsisten memiliki komitmen untuk mengkonservasi rotan Indonesia, dengan nempertahankan koleksi yang telah ada dan menambah jenis-jenis yang belum dikoleksi. Dengan demikian diharapkan di waktu mendatang pengunjung Kebun Raya Bogor baik dari dalam maupun luar negeri dapat melihat semua jenis rotan Indonesia, terutama jenis-jenis yang berhabitat dataran rendah


B. Tentang Rotan









Rotan sebagai sumber devisa yang sangat besar bagi negara, karena Indonesia satu satunya negara terbesar penghasil rotan didunia, rotan sebagai bahan baku pabrik atau industri baik industri besar maupun industri kecil (home industry), sebagai sumber mata pencaharian dan atau lapangan pekerjaan serta meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat sekitar hutan.
Rotan adalah sekelompok tumbuhan memanjat yang dalam dunia tumbuh-tumbuhan digolongkan kedalam anak kelas Monocotyledone, termasuk Famili/ Suku Palmae, dengan Marga Calamus, Daemonorops, Karthalsia, Caratolobus, Pectokomia Calospatha, Myrialepis, Plectocomiopsis, Pogonotium dan Retispatha.
1. Jenis Rotan
Jenis rotan di Asia Tenggara berkisar 516 jenis dan di Indonesia berkisar 316 jenis (Ir. Hadi S. Pasaribu, MSc.). Jenis rotan berdasarkan SNI digolongkan kedalam 2 golongan diameter yaitu diameter besar dan diameter kecil. Diameter besar yaitu Ø >18 cm dan diameter kecil yaitu : Ø < 18 cm.
Jenis rotan yang diameter besar antara lain : Manau (Calamus manna Miq), Tohiti (Calamus inops), Batang (Damonorops robustus,), Tarumpu (Calamus sp.), Semambu (Calamus scipionum), Lambang (Calamus sp), Wilatung (Daemonorops fissus Bl), Mantang (Calamus ornatus Bl), Buyung (Calamus optimus), Telang (Calamus leptostachys Becc), Lintung (Calamus paspalanthus Becc.) Bamboo (Calamus borneensis Becc), Kalapa (Daemonorops calaparius Bl), Getah (Daemonorops angustifolius Mart), Umbulu (Calamus simphisipus), Batu (Calamus subinermish.wendl.), Landak (Calamus bracthystacchys Becc), dll.
Sedangkan rotan yang digolongkan kedalam diameter kecil antara lain : Sega (Calamus caesius), Irit/Jahab (Calamus trachhycoleus), Jermasin (Calamus lejicoulis), Lilin/ cicicn (Calamus sp), Runti (Calamus sp.), Kooboo (Fresinetia javanica), Pulut Putih (Calamus sp), Pulut Hijau (Calamussp.), Pulut Merah (Calamus javvensis Var), Landak (Calamus brachystachys), Jernang (Calamus draco Bl), Gelang (Demonorops gemiculatus), Cacing (Calamus impar Bec.), Bungkus (Demonorops trichrous Miq), Gunung (Calamus exilis Griff), Sabut (Daemonorps sabut), Dahan (Calamus teysmani Miq), dll.
2. Tempat Tumbuh Rotan
Rotan merupakan tumbuhan memanjat yang gigih dan hampir dapat tumbuh di setiap daerah seperti : Species Calamus manan dan C. ornatus, yang tumbuh di Hutan Primer dan species Plectocomiopsis geminiflora tumbuh dihutan sekunder karena membutuhkan banyak cahaya dalam perkembangan tumbuhnya.Habitat rotan pada umumnya pada daerah yang tinggi, tumbuh normal pada daerah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Sedikit rotan yang mampu bertahan hidup pada daerah yang kering dan daerah yang tergenang air atau banjir berkepanjangan.
3. Kegunaan/ Manfaat Rotan
Rotan secara umum lebih dikenal dapat di gunakan sebagai bahan untuk furniture, tetapi kenyataanya bagi yang menyenangi bahan dan produk dari rotan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia seperti konstruksi rumah, isi rumah, perkantoran, jembatan, keranjang, tikar, lampit, tali, dll. Sampai ada istilah atau peribahasa (tidak ada rotan akarpun berguna).
Rotan merupakan sumber devisa yang sangat besar bagi negara karena Indonesia adalah satu satunya negara terbesar penghasil rotan didunia, rotan sebagai bahan baku pabrik atau industri, home industri, sumber mata pencaharian dan meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat sekitar hutan.
Dewasa ini nilai rotan begitu tinggi sehingga setiap batang dari spesies yang komersial atau bernilai tinggi selalu di panen akibat dari jalan jalan untuk penebangan kayu membuka kawasan-kawasan yang semula sukar dicapai sekarang sudah terbuka, pengumpul rotan dapat memasuki kawasan hutan dan memanen rotan dari dalam kawasan yang luas. Bahkan setelah diterbitkan ijin dan retribusi dibayarkan kepada Dinas Kehutanan sangat mudah, ada bukti bukti yang menunjukan bahwa panen dilakukan tanpa memperhatikan kelestarian sumber daya (sustainability). Karena luas hutan semakin berkurang akibat kegiatan pembalakan, maka tekanan semakin meningkat terhadap populasi rotan yang masih tersisa.
Populasi rotan yang dapat bertahan hidup dengan baik sekarang ini pada kawasan konservasi antara lain kawasan Cagar Alam, Taman Nasional, Tahura, Taman Wisata dll. Tampaknya penting bahwa rotan dengan ketat dilindungi.
Industri rotan dengan skala besar dan para pengrajin (home industri) saat ini semakin kekurang bahan baku, beberapa tahun kedepan apabila tidak segera diambil tindakan yang nyata baik dari segi pengaturan atau pangawasan maupun rehabilitasi di hutan alam, tidak menutup kemungkinan industri dan para pengrajin akan gulung tikar.
DinasKehutanan melakukan pengawasan terhadap pemanenan rotan, satu pendekatan yang membawa harapan adalah pemberian hak pemanenan rotan jangka panjang yang dikaitkan dengan rangsangan agar pemanenan itu memperhatikan kelestarian sumber daya. adalah penting untuk melibatkan rakyat masyarakat dalam mengembangkan strategi pemanenan yang rasional. Kegiatan demografi yang baru baru ini dimulai terhadap populasi rotan liar dapat memberikan data dasar yang diperlukan untuk memahami tingkat pemanenan yang dimungkinkan.
Upaya pemerintah dalam mereboisasi rotan di hutan alam yang semakin berkurang, tampaknya masih belum memadai dibanding dengan kerusakan yang ada, hal ini dalam penanganannya perlu perhatian kita bersama sebelum kerusakan yang semakin parah.Di Asia Tenggara telah diadakannya pengawasan ekspor pada beberapa negara dan berusaha mengawasi lajunya pemanenan awalnya kegiatan ekspor dapat menurun, tetapi ditempat lain/ di negara lain tekanan atau pemungutan rotan maupun kegiatan ekspornya semakin meningkat.
4. Pengembangan Rotan
Akhir-akhir ini banyak para peneliti melakukan penelitian tentang budidaya rotan (Calamus manan) rotan berdiameter besar dan berkualitas tinggi, jelas rotan ini merupakan pilihan untuk dibudidayakan. Penelitian dan pengembangan rotan selama 15 tahun terakhir ini sudah dilaksanakan dibeberapa negara penghasil rotan (Asia-Pasifik) dengan dukungan dana terutama dari Overseas Develolopment Administration (Inggris), the International Develeovment Research Centre (IDRC, Canada) dan Organisasi Pertanian dan Makanan PBB (FAO), studi mengenai taksonomi, perbanyakan dan pemanfaatan telah dimulai sebagai proyek-proyek nasional oleh lembaga-lembaga penelitian, Departemen Kehutanan dan universitas dalam negeri.
Di luar negeri industri rotan dengan skala besar berada di Cina dan Filipina produknya berupa barang jadi, di Indonesia industri yang dikatakan cukup besar berada di Jawa Timur (Gresik) dan Jawa Barat (Cirebon) produknya sebagian besar berupa barang setengah jadi untuk diekspor.Dewasa ini industri kecil (home industry) semakin banyak lokasinya berada disekitar industri besar, bahan bakunya kebanyakan memanfaatkan rotan dari industri yang tidak layak di ekspor atau dari petani pemungut rotan, home industri tersebut mengasilkan berupa bahan setengah jadi dan barang jadi kemudian dipasarkan dalam negeri.
C. Kesimpulan dan Saran
Rotan merupakan primadona hasil hutan non kayu karena mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi, lebih dikenal secara umum untuk mebeler atau furniture, tetapi kenyataanya bagi yang menyenangi bahan dan produk dari rotan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia seperti konstruksi rumah, isi rumah, perkantoran, jembatan, keranjang, tikar, lampit, tali, dll. Sampai ada istilah atau peribahasa (tidak ada rotan akarpun berguna).
Rotan merupakan sumber devisa yang sangat besar bagi negara karena Indonesia satu satunya negara terbesar penghasil rotan didunia, rotan sebagai bahan baku pabrik atau industri, home industri, sumber mata pencaharian dan meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat sekitar hutan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pemanfaatan rotan semakin meningkat baik yang secara legal maupun illegal, disinyalir dari tahun ketahun semakin berkurang, hal ini perlu rehabilitasi dan perlu sama-sama meninjau kembali aturan yang ada baik aturan pusat maupun daerah dalam pengaturan penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan distribusi rotan.
Penelitian dan pengembangan rotan dalam hal Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan, Pemanenan, Pasca panen, pemanfaatan atau penggunaan, perdagangan, industri dan atau home industri dll. mutlak harus dilakukan.
Perlu adanya tindakan yang nyata secara menyeluruh dari kita semua dalam penanganan kerusakan rotan yang ada dihutan alam, sebelum mengalami kerusakan yang lebih parah, mari kita bersama-sama pemerintah, masyarakat, praktisi, peneliti, pemerhati berusaha melakukan perbaikan, mempertahankan yang ada dan mengevaluasi mengenai segala sesuatu yang ada kaitannya dengan rotan agar rotan yang ada di Indonesia dapat dikelola dengan baik dan lestari.


Media Interpretasi

Papan Interpretasi                                                                          Lokasi Tanaman Rotan                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar